
Erna, 27 tahun, isteri dari Andri, 31
tahun, adalah seorang ibu rumah tangga yang lumayan supel dalam bergaul
di lingkungan tempat tinggalnya. Penampilan Erna biasa saja. Erna
bersikap selalu apa adanya dan bersahaja. Andri adalah seorang suami
yang cukup baik dan bertanggung jawab kepada keluarga. Apapun kekurangan
dalam rumah tangganya, maka Andri akan selalu berusaha untuk
memperolehnya. Bisa dibilang, rumah tangga mereka adalah harmonis.
Pada waktu malam acara 17 Agustusan
tahun 2012, Erna & Andri beserta warga lingkungan dimana mereka
tinggal mengadakan malam hiburan berupa Organ tunggal. Tua muda,
laki-laki perempuan, semua ikut bergembira. Semua turun berjoget
mengikuti alunan lagu yang dibawakan oleh penyanyi. Mula-mula mereka
berjoget dengan pasangan masing-masing. Semua bergembira sambil tertawa
bebas mengikuti irama musik..
Setelah beberapa lagu, mereka terus asik
berjoget dengan berganti pasangan. Mereka terus bergembira. Erna
berjoget dengan seorang bapak, Andri berjoget dengan seorang perempuan
remaja.. Begitulah mereka berjoget sampai beberapa lagu dengan berganti
pasangan sampai beberapa waktu. Menjelang akhir acara, pada lagu
terakhir, Erna berjoget dengan seorang bapak, sedangkan Andri berjoget
dengan Lila, seorang ibu rumah tangga yang tinggal beberapa rumah dari
rumah mereka. Lila, sekitar 40 tahun, ibu dari seorang karyawan swasta
yang bekerja dengan sistim shift, mempunyai 2 orang anak yang sudah
cukup besar.
Walau sudah berumur tapi penampilan Lila
selalu tampak muda karena cara berpakaiannya yang selalu agak seksi dan
pandai bermake up. Selintas Erna melirik pada Andri yang sedang
berjoget dengan Lila. Terlihat Andri sedang tertawa dengan Lila sambil
berjoget. Setelah itu kembali Erna pun berjoget dan tertawa dengan
pasangannya. Menjelang tengah malam acara usai. Semua kembali ke rumah
masing-masing dengan perasaan gembira walaupun capek.. Sesampai di
rumah, setelah mandi air hangat, Erna dan Andri segera ke tempat tidur.
“Bagaimana tadi, sayang?” tanya Andri sambil memeluk Erna.
“Apanya?” kata Erna sambil menempatkan kepalanya di salah satu tangan Andri.
“Ya tadi waktu kita di tempat pesta tadi,” kata Andri sambil mengecup bibir mungil Erna.
“Saya benar-benar gembira…” kata Erna sambil tersenyum sambil tangannya mengusap-ngusap dada serta jarinya memainkan puting susu Andri.
“Harusnya kita sering melakukan acara seperti tadi, jangan cuma setahun sekali…” kata Andri sambil tangannya masuk ke pakaian tidur Erna. Buah dada Erna diremas dengan mesra.
“Mmhh.. Memangnya kenapa?” kata Erna sambil mencium pipi Andri lalu mengecup bibirnya.
“Ya kita kan bisa bergembira dengan tetangga yang ada. Jarang sekali kita ngumpul bareng mereka,” ujar Andri sambil membuka seluruh kancing pakaian tidur Erna.
“Apanya?” kata Erna sambil menempatkan kepalanya di salah satu tangan Andri.
“Ya tadi waktu kita di tempat pesta tadi,” kata Andri sambil mengecup bibir mungil Erna.
“Saya benar-benar gembira…” kata Erna sambil tersenyum sambil tangannya mengusap-ngusap dada serta jarinya memainkan puting susu Andri.
“Harusnya kita sering melakukan acara seperti tadi, jangan cuma setahun sekali…” kata Andri sambil tangannya masuk ke pakaian tidur Erna. Buah dada Erna diremas dengan mesra.
“Mmhh.. Memangnya kenapa?” kata Erna sambil mencium pipi Andri lalu mengecup bibirnya.
“Ya kita kan bisa bergembira dengan tetangga yang ada. Jarang sekali kita ngumpul bareng mereka,” ujar Andri sambil membuka seluruh kancing pakaian tidur Erna.
Lalu dijilatnya puting susu Erna sambil tangannya meremas buah dada Erna yang satu lagi.
“Mmhh…” desah Erna sambil memejamkan matanya.
Sambil tetap menciumi dan menjilati buah
dada Erna, tangan Andri yang tadinya meremas buah dada, turun ke perut
lalu disusupkan ke celana dalam Erna. Segera jarinya menyentuh bulu-bulu
kemaluan Erna yang tidak terlalu banyak. Erna tetap terpejam sambil
sesekali mendesah.. Jari-jari tangan Andri lalu turun menyusuri belahan
belahan memek Erna.
“Ohh…” desah Erna keras sambil menggerakkan pinggulnya.
Jari Andri terus menggosok-gosok belahan memek Erna sampai cairan memek Erna keluar banyak.
“Mmhh…” desah Erna sambil tangannya memegang tangan Andri yang sedang bermaik di memeknya.
“Enak, sayang,” kata Andri sambil melumat bibir Erna.
“Enak, sayang,” kata Andri sambil melumat bibir Erna.
Sementara jari tengah Andri masuk ke
lubang memek Erna. Tanpa menjawab pertanyaan Andri, Erna membalas ciuman
Andri dengan hebat sambil menjepitkan pahanya lalu menggoyangkan
pinggulnya karena menahan kenikmatan ketika jari tangan Andri keluar
masuk lubang memeknya. Sementara tangan Erna segera menyelusup ke dalam
celana piyama Andri, dan kemudian menggenggam dan meremas kontol Andri
yang sudah tegang.
“Buka pakaiannya dong, sayang,” kata
Erna berbisik ke telinga Andri. Andri segera bangkit lalu melepas
seluruh pakaiannya. Kontol Andri terlihat sudah tegak dengan ditumbuhi
bulu yang sangat lebat. Melihat itu, Erna segera bangkit dan duduk di
tepi ranjang. Digenggamnya kontol Andri lalu dikocok perlahan. Cairan
bening terlihat keluar dari lubang kontol Andri. Tanpa banyak cakap
ujung lidah Erna segera menjilati cairan tersebut sambai habis. Tak
lama, mulut Erna sudah mengulum batang kontol Andri yang lumayan besar. Cpok.. Cpok.. Cpok.. Terdengar suara kuluman mulut Erna pada kontol
Andri.
“Ohh.. Enak, sayang.. Ohh…” desah Andri sambil memegang kepala Erna lalu memompa pelan kontolnya di mulut Erna.
“Gantian, dong…” kata Erna sambil melepas kulumannya lalu menatap mata Andri. Andri tersenyum.
“Naiklah ke ranjang…” ujar Andri.
“Gantian, dong…” kata Erna sambil melepas kulumannya lalu menatap mata Andri. Andri tersenyum.
“Naiklah ke ranjang…” ujar Andri.
Ernapun segera naik ke atas ranjang lalu
telentang dan membuka lebar pahanya. Tak lama, Erna mendesah karena
lidah Andri pintar bermain dan menjilati kelentit dan lubang memek Erna.
“Ohh, sayangg.. Teruss…” desah Erna agak keras.
Apalagi ketika jari Andri masuk ke
lubang memeknya sambil lidahnya tak henti menjileti kelentit Erna.
Gerakan pinggul Erna makin keras mengikuti rasa nikmatnya. Tak lama
kemudian tangan Erna dengan keras meremas rambut Andri dan mendesakkan
kepalanya ke memek. Lalu..
“Ohh.. Enak, sayangg.. Mmff.. Sshh…” jerit kecil Erna terdengar ketika Erna mencapai puncak kenikmatan.. Orgasme..
Andri segera menghentikan jilatannya
lalu naik ke atas tubuh istrinya itu. Walau mulut masih basah oleh
cairan memek Erna, Andri langsung melumat bibir Erna. Ernapun langsung
membalas ciuman Andri dengan hebat. Sambil tetap berciuman, tangan Erna
segera memegang dan membimbing kontol Andri ke lubang memeknya. Selang
beberapa detik kemudian.. Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Andri lansgung
keluar masuk memek Erna. Keduanya bermandi peluh sambil sesekali
terdengar desahan kenikmatan mereka.
“Memeknya legit, sayang.. Enak…” bisik Andri. Erna tersenyum sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Memang kenapa?” tanya Erna.
“Aku tidak pernah bosan menyetubuhi kamu…” bisik Andri sambil terus memompa kontolnya. Erna tersenyum.
“Kalau wanita lain rasanya bagaimana,” tanya Erna lagi.
“Aku tidak pernah bersetubuh dengan wanita lain, kok…” kata Andri.
“Memang kenapa?” tanya Erna.
“Aku tidak pernah bosan menyetubuhi kamu…” bisik Andri sambil terus memompa kontolnya. Erna tersenyum.
“Kalau wanita lain rasanya bagaimana,” tanya Erna lagi.
“Aku tidak pernah bersetubuh dengan wanita lain, kok…” kata Andri.
Erna tersenyum lalu merangkulkan kedua
tangannya ke pundak Andri sambil tetap menggoyangkan pinggulnya
mengimbangi gerakan kontol Andri.
“Saya mau tanya, sayang…” kata Erna.
“Apa?” kata Andri.
“Tubuh Mbak Lila, tetangga kita itu, bagus tidak..?” tanya Erna.
“Ah kamu pertanyaannya ada-ada saja…” kata Andri tak menghiraukan.
“Saya serius, sayang.. Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Erna.
“Tadi lihat belahan buah dadanya tidak?” tanya Erna.
“Apa?” kata Andri.
“Tubuh Mbak Lila, tetangga kita itu, bagus tidak..?” tanya Erna.
“Ah kamu pertanyaannya ada-ada saja…” kata Andri tak menghiraukan.
“Saya serius, sayang.. Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Erna.
“Tadi lihat belahan buah dadanya tidak?” tanya Erna.
Andri mengangguk. Erna tersenyum sambil terus menggoyangkan pinggulnya.
“Jujur.. Iya, tubuh dia bagus. Dan tadi aku sempat lihat belahan buah dadanya. Marah?” kata Andri sambil mengentikan gerakannya.
Erna tersenyum sambil terus menggoyang pinggulnya.
“Jangan berhenti dong, sayang.. Terus setubuhi saya.. Mmhh…” kata Erna.
“Saya tidak marah kok. Justru saya suka mendengarnya…” kata Erna.
“Kenapa?” tanya Andri heran.
“Tadi waktu saya lihat kamu berjoget dengan Mbak Lila, tidak tahu kenapa ada perasaan aneh…” kata Erna.
“Tadi tiba-tiba saya membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” lanjut Erna lagi.
“Kenapa begitu?” tanya Andri.
“Saya tidak tahu…” kata Erna.
“Kamu cemburu?” tanya Andri.
“Tidak sama sekali. Justru sebaliknya, saya sangat ingin melihat kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” kata Erna.
“Saya tidak marah kok. Justru saya suka mendengarnya…” kata Erna.
“Kenapa?” tanya Andri heran.
“Tadi waktu saya lihat kamu berjoget dengan Mbak Lila, tidak tahu kenapa ada perasaan aneh…” kata Erna.
“Tadi tiba-tiba saya membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” lanjut Erna lagi.
“Kenapa begitu?” tanya Andri.
“Saya tidak tahu…” kata Erna.
“Kamu cemburu?” tanya Andri.
“Tidak sama sekali. Justru sebaliknya, saya sangat ingin melihat kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” kata Erna.
Andri tersenyum.
“Kamu lagi horny kali ya, tadi…” kata Andri tanpa menghentikan gerakan kontolnya.
Erna kembali tersenyum. Setelah beberapa lama memompa kontolnya, Andri mengejang, gerakannya bertambah cepat.
“Aku mau keluar, sayang.. Ohh…” bisik Andri.
“Tahan dulu sebentar, sayang.. Saya juga mau keluar.. Mmhh…” bisik Erna sambil mempercepat gerakan pinggulnya.
“Tahan dulu sebentar, sayang.. Saya juga mau keluar.. Mmhh…” bisik Erna sambil mempercepat gerakan pinggulnya.
Tak lama tubuhnya mengejang, tangannya kuat memeluk tubuh Andri.
“Mau keluar, sayangghh…” jerit Erna.
“Ohh.. Nikmat, sayang.. Ohh…” jerit kecil Erna ketika mencapai orgasme.
“Ohh.. Nikmat, sayang.. Ohh…” jerit kecil Erna ketika mencapai orgasme.
Selang beberapa detik, Andri juga
semakin mempercepat gerakannya. Sampai akhirnya.. Crott.. Crott..
Crott.. Air mani Andri menyembur di dalam memek Erna. Andri mendesakkan
kontolnya dalam-dalam ke memek Erna.. Tubuh keduanya lemas saling
berpelukan sementara kontol Andri masuk berada di dalam memek Erna.
“Mau tidak kalau saya minta kamu maen dengan Mbak Lila.. Saya serius,” kata Erna sambil memeluk pundak Andri.
“Kenapa sih kamu mau yang aneh-aneh begitu?” tanya Andri.
“Saya tidak tahu jawabnya, sayang.. Yang jelas ada perasaan horny ketika membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” kata Erna.
“Mau kan, sayang?” tanya Erna memaksa.
“Kalau aku mau, bagaimana caranya, sayang…” kata Andri sambil mengecup bibir istrinya.
“Nanti aku yang mengatur…” kata Erna sambil tersenyum.
“Kenapa sih kamu mau yang aneh-aneh begitu?” tanya Andri.
“Saya tidak tahu jawabnya, sayang.. Yang jelas ada perasaan horny ketika membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” kata Erna.
“Mau kan, sayang?” tanya Erna memaksa.
“Kalau aku mau, bagaimana caranya, sayang…” kata Andri sambil mengecup bibir istrinya.
“Nanti aku yang mengatur…” kata Erna sambil tersenyum.
Andri juga tersenyum sambil mencabut
kontolnya dari memek Erna, lalu bangkit dan berpakaian. Merekapun tidur
kemudian.. Banyak cara yang dilakukan Erna agar Lila bisa dekat dengan
dan akrab dengan dia dan Andri. Dan hal itu membuahkan hasil. Lila
sekarang mulai sering bertandang ke rumah mereka walaupun hanya untuk
sekedar ngobrol.
Sampai suatu malam Erna mengundang Lila datang ke rumahnya.
“Mas Wiryo sudah pergi kerja kan, Mbak?” tanya Erna.
“Sudah dari tadi dong.. Dia dapat bagian shift malam,” ujar Lila.
“Eh ada apa undang saya ini malam?” tanya Lila.
“Tidak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Erna.
“Kami hanya ingin ajak Mbak nonton VCD baru yang dibeli Mas Andri,” kata Erna sambil melirik kepada Andri.
“Sudah dari tadi dong.. Dia dapat bagian shift malam,” ujar Lila.
“Eh ada apa undang saya ini malam?” tanya Lila.
“Tidak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Erna.
“Kami hanya ingin ajak Mbak nonton VCD baru yang dibeli Mas Andri,” kata Erna sambil melirik kepada Andri.
Andri membalas dengan senyuman.
“VCD begituan ya?” tanya Lila bersemangat.
Erna tersenyum sambil melirik Andri.
“Cepatlah putar!” ujar Lila tidak sabar. Andri bangkit dari tempat duduknya lalu menuju ke VCD player.
“Mbak Lila suka film jenis apa?” tanya Andri sambil menyodorkan beberapa keping VCD.
“Mbak Lila suka film jenis apa?” tanya Andri sambil menyodorkan beberapa keping VCD.
Setelah memilih, Lila segera menyerahkan
film yang ingin dilihatnya. Andri segera memutarnya. Mereka bertiga
menonton film BF tanpa banyak bicara. Mereka duduk bertiga di karpet.
Erna duduk berdampingan dengan Lila, sementara Andri duduk dibelakang
mereka.
“Udah ada yang bangun, ya..?” kata Erna tersenyum sambil melirik ke arah Andri.
“Lumayan…” kata Andri.
“Lumayan apa?” tanya Lila sambil matanya sedikit melirik ke arah selangkangan Andri yang mulai agak menggembung. Andri tersenyum sambil menutupi kakinya dengan bantal.
“Mbak Lila seberapa sering begituan dengan Mas Wiryo?” tanya Erna.
“Ah, jarang sekali.. Mungkin karena dia capek,” kata Lila sambil matanya terus melihat adegan seronok di video.
“Lumayan…” kata Andri.
“Lumayan apa?” tanya Lila sambil matanya sedikit melirik ke arah selangkangan Andri yang mulai agak menggembung. Andri tersenyum sambil menutupi kakinya dengan bantal.
“Mbak Lila seberapa sering begituan dengan Mas Wiryo?” tanya Erna.
“Ah, jarang sekali.. Mungkin karena dia capek,” kata Lila sambil matanya terus melihat adegan seronok di video.
Kembali mereka terdiam selama beberapa saat sambil melihat video.
“Sini dong..!” kata Erna kepada Andri sambil matanya berkedip memberi isyarat. Andri beringsut mendekati Erna.
“Ada apa sih..?” tanya Andri.
“Duduk dekat sini dong…” kata Erna dengan suara manja.
“Ada apa sih..?” tanya Andri.
“Duduk dekat sini dong…” kata Erna dengan suara manja.
Dengan sengaja tangan Erna segera masuk
ke dalam Celana Hawaii Andri. Lalu digenggamnya kontol Andri yang sudah
tegang dan diremasnya pelan. Lila yang melihat hal itu, perasaannya
menjadi tak karuan.. Antara rasa malu dan rasa ingin melihat bercamput
baur.
“Udah pengen ya?” kata Erna kepada Andri.
Suaranya sengaja agak keras. Andri
tersenyum sambil matanya melirik ker arah Lila. Lila yang semakin tidak
menentu perasaannya, kebetulan melirik ke arah Andri. Pandangan mereka
beradu selama beberapa detik. Lila lalu membuang pandangannya ke arah
video. Hatinya berdebar ketika berpandangan dengan Andri.. Erna melirik
ke arah Andri sambil tersenyum. Lalu dengan tanpa ragu-ragu, Erna
menurunkan celana Andri hingga kontolnya yang besar tampak tegak
terlihat. Lalu dikocoknya pelan.. Andri tetap diam sambil matanya
melirik ke arah Lila yang jelas kelihatan gelisah.
“Mbak suka tidak pada barang lelaki yang berbulu banyak?” tanya Erna sambil menatap Lila.
“Mm.. Eh.. Iya.. Iya.. Saya suka…” kata Lila tergagap menatap Erna sambil matanya sekilas melirik ke tangan Erna yang sedang meremas kontol Andri.
“Kalau kayak gini suka tidak, Mbak?” tanya Erna sambil matanya mengisyaratkan agar Lila melihat ke kontol Andri.
“Ah, kamu ini…” kata Lila sambil matanya melihat kontol Andri beberapa saat.
“Mm.. Eh.. Iya.. Iya.. Saya suka…” kata Lila tergagap menatap Erna sambil matanya sekilas melirik ke tangan Erna yang sedang meremas kontol Andri.
“Kalau kayak gini suka tidak, Mbak?” tanya Erna sambil matanya mengisyaratkan agar Lila melihat ke kontol Andri.
“Ah, kamu ini…” kata Lila sambil matanya melihat kontol Andri beberapa saat.
Erna tersenyum. Tangannya meraih tangan
Lila, lalu ditariknya ke arah kontol Andri. Lila menuruti kemauan Erna
walau hatinya merasa serba salah..
“Coba pegang, Mbak…” kata Erna sambil tangannya membimbing jari-jari Lila untuk menggenggam kontol Andri.
Kontol Andri terasa hangat dan berdenyut
di tangan Lila. Nafas Lila memburu. Ada desiran tertentu yang menuntun
tangannya bergerak meremas pelan kontol Andri. Andri tersenyum sambil
melirik ke arah Erna. Erna juga tersenyum sambil mundur agak menjauh.
Andri tanpa diduga tangannya meraih dagu Lila, lalu dengan segera
mengecup bibirnya, lalu dilumatnya dengan hangat. Lila yang sudah
terangsang gairahnya langsung membalas ciuman Andri dengan hangat pula
sambil tangannya mulai berani mengocok kontol Andri. Tangan Andripun
dengan segera menyusup ke balik daster Lila. Ditelusuri paha Lila.
Elusan tangannya segera naik ke pangkal paha, lalu jarinya diselipkan ke
celana dalam Lila.
“Mmhh…” desah Lila sambil menggelinjang ketika jari tangan Andri menyusuri belahan memeknya yang sudah sangat basah.
“Ohh.. Mmhh…” desah Lila tambah keras ketika jari Andri keluar masuk lubang memknya.
“Ohh.. Mmhh…” desah Lila tambah keras ketika jari Andri keluar masuk lubang memknya.
Pinggulnya sedikit digoyang karena
nikmat. Sementara Erna sengaja menjauhkan diri dari mereka. Erna
mendapat suatu rangsangan yang amat sangat ketika melihat suaminya
bercinta dengan wanita yang Erna sukai. Erna tidak melakukan apapun
hanya diam sambil melihat mereka bermesraan. Hanya nafas Erna yang mulai
cepat yang terdengar.. Ketika tangan Andri mulai mencoba melepas
pakaian Lila, Lila agak tersentak sesaat. Dengan segera matanya menatap
Erna. Tapi ketika dilihatnya Erna tersenyum sambil matanya
mengisyaratkan agar Lila melanjutkan bercinta lagi..
Lila sesaat terdiam. Tapi ketika tangan
Andri merangkul dari belakang dan tangannya meremas buah dada Lila, Lila
terpejam dan memegang tangan Andri yang sedang meremas buah dadanya.
“Ohh…” desah Lila seiring dengan jilatan dan pagutan Andri di lehernya sambil tak lepas tangannya meremas buah dada Lila.
Tak lama Andri segera melepas daster
Lila. Lila tampak agak canggung ketika Andri melepas BH dan celana
dalamnya dari belakang. Andripun melepas seluruh pakaiannya. Segera
setelah itu Andri menindih tubuh telanjang Lila. Jilatan lidah dan
remasan tangan Andri pada buah dada Lila membuat Lila menggelinjang
merasakan nikmat.
“Ohh.. Oohh…” desah Lila ketika jilatan lidah Andri turun ke perut lalu turun lagi menyusuri selangkangannya.
Pinggulnya bergoyang mengikuti desiran
rasa nikmat.. Erna tetap diam menyaksikan tubuh telanjang suaminya yang
bergumul mesra dengan Lila. Nafasnya makin memburu waktu melihat kontol
Andri dihisap sambil dikocok oleh Lila. Tanpa terasa tangannya
menyelusup ke dalam celana dalamnya. Lalu jarinya mulai menggosok-gosok
belahan memeknya sendiri. Entah mengapa Erna sangat menikmati ketika
Andri memompa kontolnya ke dalam mulut Lila. Nafas Erna semakin memburu,
juga satu jarinya semakin cepat keluar masuk memeknya sendiri ketika
melihat Andri mulai menyetubuhi Lila. Desahan dan erangan mereka membuat
gairah Erna bertambah naik..
“Ohh.. Sshh…” desah Lila ketika Andri dengan perkasa mengeluar masukkan kontol di memeknya.
“Gimana rasanya, Mbak?” tanya Andri sambil mengecup bibir Lila.
“Ohh sangat enakk.. Mmhh…” kata Lila sambil merangkul pundak Andri, sementara pinggulnya bergoyang mengikuti gerakan Andri.
“Gimana rasanya, Mbak?” tanya Andri sambil mengecup bibir Lila.
“Ohh sangat enakk.. Mmhh…” kata Lila sambil merangkul pundak Andri, sementara pinggulnya bergoyang mengikuti gerakan Andri.
Entah sudah berapa lama mereka
bersetubuh disaksikan Erna, sampai akhirnya Lila memeluk tubuh Andri
kuat-kuat. Memeknya didesakan ke kontol Andri dalam-dalam. Gerakan
pinggulnya makin cepat. Lalu tiba-tiba tubuhnya bergetar sambil mendesah
panjang.
“Oohh.. Oohh…” desah Lila terkulai lemas setelah mendapat orgasme.
Sementara Andri masih terus menggenjot
kontolnya di memek Lila yang sudah lemas. Gerakannya makin cepat ketika
Andri merasakan ada sesuatu yang mendesak nikmat di kontolnya. Tak lama
segera dicabut kontolnya dari memek Lila, lalu digesek-gesekannya pada
belahan memek Lila.
Sampai akhirnya.. Crott! Crott! Crott!
Air mani Andri tumpah banyak di atas bulu-bulu memek Lila. Tubuh Andri
lalu lemas terkulai di atas tubuh telanjang Lila. Erna yang melihat hal
itu segera menghampiri mereka. Diusapnya pantay Andri.
“Masih kuat tidak, sayang..?” bisik Erna ke telinga Andri.
Andri segera mencabut kontolnya dari memek Lila lalu bangkit. Lila juga demikian.
“Kenapa sayang?” tanya Andri sambil mengecup bibir Erna.
“Saya pengen…” kata Erna sambil memegang kontol Andri yang lemas dan masih basah.
“Aku masih lemas, sayang…” kata Andri.
“Sebentar lagi saya minta jatah ya, sayang…” kata Erna sambil mencium bibir Andri.
“Gimana, Mbak?” tanya Erna kepada Lila sambil tersenyum. Lila tersenyum sambil berpakaian.
“Aku bisa ketagihan, loh…” kata Lila.
“Kapan saja Mbak perlu, datang saja kesini…” kata Erna tersenyum pula.
“Aku pulang dulu ya,” kata Lila sambil memeluk Erna erat.
“Saya pengen…” kata Erna sambil memegang kontol Andri yang lemas dan masih basah.
“Aku masih lemas, sayang…” kata Andri.
“Sebentar lagi saya minta jatah ya, sayang…” kata Erna sambil mencium bibir Andri.
“Gimana, Mbak?” tanya Erna kepada Lila sambil tersenyum. Lila tersenyum sambil berpakaian.
“Aku bisa ketagihan, loh…” kata Lila.
“Kapan saja Mbak perlu, datang saja kesini…” kata Erna tersenyum pula.
“Aku pulang dulu ya,” kata Lila sambil memeluk Erna erat.
Erna menggangguk
*****
Menurut pengakuan Erna, sudah beberapa
puluh kali Lila bersetubuh dengan suaminya di depan mata. Erna bukan
biseks. Erna hanya merasa mendapat suatu gairah dan rangsangan yang
sangat kuat ketika melihat suaminya menyetubuhi wanita lain yang disukai
Erna sendiri. Dan menurut Erna juga, sampai detik ini mereka tidak
pernah main bertiga. Hal ini yang membuat suasana hidup Erna menjadi
berwarna cerah.
Komentar
Posting Komentar